Hal-hal yang Merusak dan Mengotori Tauhid

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tauhid yakni percaya bahwa Allah SWT itu satu. Ilmu tauhid merupakan ilmu pengetahuan yang paling tinggi derajatnya dalam agama islam, karena ilmu tauhid merupakan pokok bagi semua ilmu pengetahuan dalam agama islam. Ilmu ini menerangkan serta membahas masalah keesaan zat Allah SWT. Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardu’ain.
Ilmu tauhid sangatlah penting untuk diketahui oleh seorang muslim yang mana pembahasannya dalam ilmu tauhid ini adalah pembahasan tentang akidah dalam islam yang merupakan inti dasar agama.
Dalam perkembangan selanjutnya, terdapat banyak hal yang dapat merusak dan mengotori tauhid. Sehingga aspek yang dapat merusak dan mengotori tauhid perlu diketahui.
B.     Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan isi. Beberapa masalah tersebut antara lain :
1.      Bagaimana dengki (hasad) dapat merusak dan mengotori tauhid?
2.      Bagaimana kufur  dapat merusak dan mengotori tauhid?
3.      Bagaimana magic/sihir dapat merusak dan mengotori tauhid?
4.      Bagaimana murtad dapat merusak dan mengotori tauhid?
5.      Bagaimana syirik dapat merusak dan mengotori tauhid?
C.     Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui dengki (hasad) dapat merusak dan mengotori tauhid
2.      Untuk mengetahui kufur dapat merusak dan mengotori tauhid
3.      Untuk mengetahui magic/sihir dapat merusak dan mengotori tauhid
4.      Untuk mengetahui murtad dapat merusak dan mengotori tauhid
5.      Untuk mengetahui syirik dapat merusak dan mengotori tauhid


BAB II
PEMBAHASAN
HAL-HAL YANG MERUSAK dan MENGOTORI TAUHID
A.    HASAD (DENGKI)
1.      Pengertian
Ibnu Manzhur, penulis kamus Lisan Al-‘Arab memaparkan hasad (dengki) berasal dari akar kata ‘hasada’ yahsiduhu hasadan wa hassadahu. Artinya, mengangankan perpindahan kenikmatan dan karunia yang dimiliki orang lain kepada dirinya atau mengharapkan keterampasannya dari orang tersebut.
Imam An-Nawawi mengutip keterangan para ulama mengatakan, dengki terbagi menjadi 2 macam, yaitu hakiki dan majazi. Dengki dalam arti hakiki (sebenarnya) adalah mengharapkan hilangnya suatu kenikmatan dari tangan pemiliknya. Sedangkan dengki majazi (kiasan) adalah iri, yaitu mengharapkan nikmat serupa yang dinikmati oleh orang lain tanpa mengangankan tercabutnya kenikmatan tersebut dari sang pemilik. Dalam konteks permasalahan keduniaan hal ini diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam konteks ketaatan.
2.      Tingkatan-tingkatan Dengki
Kalangan ahli ilmu menggolongkan dengki dalam beberapa tingkatan sebagai berikut secara berurutan dari yang tertinggi hingga terendah.
a.       Tingkatan pertama
Perasaan senang jika karunia kenikmatan yang dinikmati orang lain hilang dari tangannya, meskipun tidak mengharapkan kepindahannya menjadi miliknya. Inilah jenis dengki yang paling besar, paling tinggi tingkatannya, dan paling keras celaannya, apalagi jika dibarengi aksi nyata untuk mewujudkan angan-angan batin tersebut.
Allah berfirman :
b.      Tingkatan kedua
Mengangankan hilangnya suatu karunia kenikmatan dari orang lain dan berpindah menjadi miliknya. Misalnya, dengki pada seseorang yang menduduki jabatan  kuat atau posisi penting dalam kekuasaan, lalu berangan-angan seandainya jabatan dan posisi tersebut lepas dari orang tersebut dan berpindah pada dirinya. Dengki jenis meskipun sama haramnya dengan yang pertama, namun lebih ringan.
c.       Tingkatan ketiga
Mengangankan ketidakturunan karunia kenikmatan pada seseorang yang menderita kemiskinan, kebodohan, kelemahan, dan kesemrawutan hati hingga ia tetap larut dalam kondisinya yang buruk. Ini merupakan bentuk dengki terhadap sesuatu yang telah ditakdirkan, sehingga pelakunya dimurkai Allah dan dipandang rendah oleh masyarakat.
d.      Tingkatan keempat
Mengangankan karunia kenikmatan persis seperti yang dinikmati orang lain bagi dirinya tanpa mengharapkan hilangnya kenikmatan tersebut dari orang tadi. Jika sudah memperolehnya, ia akan merasa tenang dan lega, namun jika tidak kunjung memperolehnya, ia pun berharap akan hilangnya nikmat tersebut dari orang yang didengki  agar mereka sama tidak ada yang saling mengungguli. Bagian pertama dari dengki ini tidak tercela, namun ketika sudah menjalar bagian kedua, maka ia menjadi tercela.
e.       Tingkatan kelima
Mengharapkan karunia kenikmatan seperti yang dimiliki orang lain tanpa mengharapkan hilangnya nikmat tersebut dari orang yang didengki meskipun seandainya ia tidak mendapat karunia kenikmatan tersebut. Termasuk dalam tingkatan ini apa yang disebut oleh kalangan ahli ilmu sebagai “ghibthah”. Dengki jenis ini tidak masalah, sebab ia mirip dengan sebuah kompetisi (rasa saling berlomba-lomba).
3.      Larangan Saling Mendengki
Rasulullah telah melarang umatnya untuk saling mendengki. Dalam sebuah hadis shahih yang dimuat dalam shahih muslim. Abu Hurairah bercerita : Rasulullah bersabda
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
 “Jauhilah prasangka buruk, sebab prasangka buruk adalah sedusta-dustanya ujaran. Janganlah kalian menyimak obrolan orang-orang, mencari aib orang lain, saling berlomba-lomba (mengejar keduniaan), saling mendengki, saling membenci, saling membelakangi dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara.
      Imam An-Nawawi Rahimahullah menjelaskan, At-tahassus berarti menyimak obrolan orang-orang, sementara Tajassus berarti mencari kekurangan orang lain. Sementara itu, munafasah dan tanafus berarti hasrat untuk memiliki dan mencapai sesuatu yang dicapai orang lain.
4.      Obat Penghilang Rasa Dengki dari Dalam Diri
a.       Bahaya dengki di akhirat
1)      Orang dengki menentang takdir Allah
Jika orang dengki tahu bahwa dengan berbuat dengki terhadap saudaranya sesama muslim, ia sesungguhnya telah bertindak menentang takdir Allah. Membenci ketetapan-Nya dan memprotes pembagian Tuhannya yang telah Dia putuskan bagi hamba-hambaNya.
Jika ia benar-benar beriman kepada Allah, hari akhir dan takdir baik dan buruk akan mendorongnya untuk meninggalkan tindakan tersebut.
2)      Orang dengki disiksa di akhirat
Jika pendengki mengetahui siksa dan hukuman apa yang akan ditumpahkan kepadanya di akhirat akibat perbuatannya terdahulu, tentu ia akan menahan diri dari mendengki orang-orang, mencemooh orang dan meminta ampun kepada Tuhannya dari segala perbuatannya.
b.      Bahaya dengki di dunia
1)      Pendengki selalu dirundung gundah dan sedih
Orang dengki selalu diliputi perasaan gundah,sedih,merana,dan muram. Orang dengki selalu merasa tersiksa setiap kali melihat nikmat pada orang lain.
Jika duka dan kesedihan terus menguasai dirinya, maka kondisi ini akan membuat tubuhnya sakit, kesehatan menurun, dan menjatuhkannya dalam perasaan serba was-was.
2)      Pendengki dibenci masyarakat
Karena ulahnya memendam kebencian pada masyarakat, pendengki pun balik dibenci dan dicacimaki masyarakat di lingkungannya.
B.     KUFUR
1.      Hakikat Kufur
Abu Hamid Al-Ghazali berkata “kekufuran adalah hukum syar’i seperti (hukum) perbudakan dan status merdeka,karena ia berarti menghalalkan darah dan memvonis (orang) kekal di neraka.
2.      Definisi Kufur
Kufur adalah keluar dan menyimpang dari landasan iman dan orang kafir adalah orang yang dikafirkan Allah dan rasulNya
3.      Kata kufur dalam pengertian bahasa arab berarti menyembunyikan dan menutup. Ibnu Jauzi berkata “ ahli tafsir menyatakan bahwa kufur di dalam al-quran memiliki 5 bentuk :
a.       Kufur terhadap tauhid, dan termasuk dalam makna ini adalah Firman Allah
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman”. (Al-Baqarah;6)
b.      Kufur nikmat, dan di antara makna ini adalah Firman Allah
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. (Al-Baqarah;152)
c.       Berlepas diri, dan diantaranya adalah Firman Allah
وَقَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
’’Dan berkata Ibrahim: "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun”.   (Al-Ankabut;25)

d.      Mengingkari, contohnya adalah Firman Allah
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ ۚ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu”. (Al-Baqarah :89)
e.       Menutupi, contohnya adalah Firman Allah
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”.(Al-Hadid;20)
4.      Adapun kufur menurut istilah menurut ucapan ahli ilmu
a.       Ibnu Taimiyah berkata “kufur adalah tidak beriman berdasarkan kesepakatan kaum muslim,baik orang yang bersangkutan menyakini lawannya dan berbicara dengannya tidak menyakini apapun dan tidak berbicara
b.      Tidak diragukan bahwa kufur bekaitan dengan risalah,mendustakan rasul adalah kufur,membencinya,mencacinya dan memusuhinya meskipun dia mengetahui kebenarannya secara batin adalah kufur menurut sahabat,tabi’in dan para imam ahli ilmu kecuali Al-Jahm dan orang-orang yang sependapat dengannya seperti ash-shalihi, asy’ariyah dan lain-lain.
5.      Kufur bisa berupa keyakinan,ucapan, dan Perbuatan
Jika iman adalah ucapan dan perbuatan,maka begitu pula kufur, ia adalah ucapan dan berbuatan. Kufur adalah ucapan hati (mendustakan), sebagaimana ia merupakan perbuatan-perbuatan hati seperti membenci yang bertentangan dengan iman.
Jadi kufur jenis ini adalah mendustakan didalam hati, dan kufur jenis ini terdapat pada orang-orang kafir
Ibnu Hazm berkata, “ Diantara yang membuktikan bahwa kufur bisa dengan ucapan adalah Firman allah, Dan dia memasuki kebun-nya dengan sikap merugikan dirinya sendiri (karena angkuh dan kafir); dia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini.” Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna? Tetapi aku (percaya bahwa), Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun. Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan “Māsyā Allāh, lā quwwata illā billāh” (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu. Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberikan kepadaku  (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini); dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin; atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi. Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya (para-para) lalu dia berkata, “Betapa sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.” (al-Kahfi :35-42) dalam ayat tadi Allah memvoniskan syirik dan kufur, meskipun dia mengakui Tuhannya,karena dia ragu tentang adanya kebangkitan kembali
Ibnu Taimiyah berkata,” mencaci Allah atau mencaci Rasul-Nya adalah kufur lahir batin,baik orang yang mencaci itu meyakini bahwa hal tersebut haram, adalah kufur lahir batin, atau dia menghalalkannya atau tidak memiliki keyakinan.
Diantara petunjuk bahwa kufur bisa berupa ucapan lisan,adalah firman Allah tentang orang-orang munafik Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, "Apakah dengan Allah. ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok?” Tidak usah kalian minta maaf, karena kalian kafir sesudah beriman(At-Taubah :65-66)
Kufur bisa dalam bentuk amal lahir-seperti berpaling dari Agama Allah, Allah telah memvonis orang yang menolak menaatiNya dan menolak menaati Rasullah. Ketaatan bukan sekedar dan membenarkan semata
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (Firman Allah Ali Imran :32)
Oleh karena itu ibnul Wazir berkata membantah orang mensyaratkan keyakinan dalam ucapan kufur,” Berdasarkan ini tidak ada ucapan dan perbuatan yang merupakan kekufuran kecuali disertai (didasari) keyakinan,bahkan membunuh para nabi sekalipun,padahal keyakinan termasuk rahasia-rahasia yang tertutup.
Seseorang muslim tidak dianggap sesat kecuali setelah dia mengetahui kebenaran kemudian dia mengesampingkan kebenaran itu dan bersikap angkuh. Ayat ini turun mengiringi teguran Allah terhadap Rasulullah SAW dan orang-orang mukmin yang memohon supaya Allah mengampuni kerabat mereka yang mati dalam keadaan syirik  
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيْمَ لأَبِيْهِ إِلاَّ عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ للهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيْمَ لأَوَّاهٌ حَلِيْمٌ
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِلَّ قَوْمًا بَعْدَ إِذْ هَدَاهُمْ حَتَّىٰ يُبَيِّنَ لَهُمْ مَا يَتَّقُونَ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka sehingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.  (QS. At-Taubah : 114-115) dengan demikian Rasulullah SAW telah menunjuk dan mengajarkan hukum yang sebenarnya kepada sahabat tersebut.
C.     MAGIC / SIHIR
Magic / sihir adalah kepercayaan  yang mempunyai bermacam – macam corak ragam seperi kepercayaan kepada kekuatan gaib pada benda atau mengeramatkan sesuatu.
Magic dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Magic putih : magic  yang dapat melakukan suatu kebaikan seperti menyembuhkan penyakit dan menolong untuk memberikan informasi yang diinginkan
2.      Magic hitam : magic  yang dapat melakukan hal – hal jahat/buruk seperti mencelakakan orang lain.
Ciri – ciri  orang yang menggunakan magic/sihir :
1.      Menggunakan daya – daya gaib secara irasional
2.      Harapan yang tidak ditujukan kepada Allah SWT
3.      Manusia menjalankan magic bukan untuk tunduk kepada kekuatan gaib itu, tetapi berusaha menakhlukkannya
Perbedaaan magic dengan religi  adalah  jika magic bertujuan untuk menghormati dan taat kepada makhluk gaib yang dianggap bekekuatan magic sedangkan religi adalah hal – hak yang bertujuan untuk menghormati, taat, dan menyembah hanya kepada Allah SWT.
Dalil  :
102. Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
 103. Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. 
D.    MURTAD
Secara etimologi kata murtad berasal dari bahasa Arab  Radd atau Irtadda, yang artinya berbalik atau keluar.Murtad adalah keluar dari agama islam,artinya kembali kepada kekafiran setelah masuk islam.hukum orang yang murtad lebih pedih dibandingkan dengan orang kafir asli.Sebab dia sudah mengetahui kebenaran agama tauhid lalu mengingkarinya,sedangkan orang kafir asli adalah orang yang mengkufuri kepada Allah karena ketidaktahuannya tentang kebenaran Tauhid.
Adapun hal-hal yang menyebabkan seseorang murtad itu banyak, kadang-kadang tanpa kita sadari bahwa diri kita telah terjerumus dalam kemurtadan sebab ucapan kita, perbuatan-perbuatan kita atau malah i'tiqad kita.Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam menjaga tingkah laku kita, baik dalam kita berbicara, berbuat tanpa terkontrol nilai agama dan beri'tiqad mengesampingkan sandaran hanya kepada Allah tidak menutup kemungkinan diri kita akan terjerumus kepada kemurtadan.Allah berfirman sebagai berikut
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Al Baqarah [2]:217 )
Pada dasarnya murtad ada tiga macam yaitu :
1.      Murtad I'tiqad
Murtad I'tiqad ini adalah kemurtadan yang disebabkan oleh itidaqnya atau keyakinan dalam dirinya.Ini akibat dari keraguan yang ada dalam hatinya.Imam Nawawi Al-Jawiy dalam kitab "Syarah Sulamut Taufiq" telah memberikan contoh tentang murtad i'tiqad, diantaranya meragukan adanya Allah, meragukan adanya Rasul, meragukan adanya Al-Quran.
2.      Murtad Perbuatan
Murtad perbuatan adalah murtad yang disebabkan oleh tingkah laku atau tindakan . Kemurtadan jenis ini banyak yang dilakukan oleh orang-orang yang masih rapuh keimanannya, yang tidak mengetahui kebenaran agamanya secara detail, suci terlepas dari kemungkaran.
3.      Murtad Ucapan
Murtad ucapan yang dimaksud murtad ucapan adalah kemurtadan yang disebabkan oleh perkataan.Murtad jenis ini banyak sekali, bahkan sering kita dengar ucapan-ucapan yang bisa menjerumuskan diri ke dalam kemurtadan.Oleh karena itu sikap dari kita hendaklah diam dan berkata seperlunya saja tidak membual dan jangan pula berkata tanpa ada manfaatnya.

E.     SYIRIK
1.      Sririk dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut musryik. Seorang musryik melakukan  suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditunjuk kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT. Perbuatan syirik termasuk dosa besar, Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT yang artinya: sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki_Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisaa’:48).
                        Syirik adalah dosa yang paling berbahaya, yang paling buruk dan yang paling besar siksaanya Karena itu merupakan penghinaan bagi Allah yang maha kuasa.
2.      Macam-macam syirik
            Dilihat dari sifat dan sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a.       Syirik akbar (syirik besar): syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. syirik akbar dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Zahirun jali (tampak nyata), yakni perbuatan kepada tuhan-tuhan selain Allah atau baik tuhan yang berbentuk berhala, binatang, bulan, matahari, batu, gunung, pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya. Demikian pula menyembah makhluk-makhluk gaib seperti setan, jin dan malaikat. Yang kedua yaitu syirik akbar bathinun khafi (tersembunyi) seperti meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal.
b.      Syirik asghar (syirik kecil): Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada peluang diampuni Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik asghar dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertaubat.[1]
            Sedangkan menurut klasifikasi umum, syirik dibagi menjadi empat macam yaitu:
a.       Syirku Al- Ilmi: syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. mereka menggunakan ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai pengatahuan yang diwahyukan Allah. sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera.
b.      Syirku At- Tasarruf: Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh pelakunya, menentang bahwa Allah maha kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka juga percaya bahwa “perantara” itu mempunyai kekuasaan. Contohnya adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa anak TUhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
c.       Syirku Al- Ibadah: syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari pengalaman lahiriyah. Misalnya seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap berbagai bentuk kegiatan.
d.      Syirku Al- Addah adalah kepercayaan terhadap tahayul. Sebagai contoh percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan, dan sebagainya.
            Ada beberapa hadist yang menerangkan tentang beberapa perilaku yang biasa mengakibatkan seseorang menjadi syirik. Perilaku yang bisa mengakibatkan seseorang menjadi seperti yang di terangkam dalam beberapa hadist diantaranya:
a.       Memakai cincin, kain atau sejenisnya dengan tujuan untuk menjauhkan diri dari marabahaya atau bala pada diri seseorang adalah perbuatan syirik, karena penolak bala itu hanya berasal dari Allah SWT.
b.      Mencari perlindungan dan meminta pertolongan kepada jin dan sejenisnya  selain Allah SWT adalah syirik karena hanya kepada Allahlah para makhluk meminta.
c.       Berlebih-lebihan dalam meninggikan kubur orang saleh juga dapat menjerumuskan manusia dalam perbuatan syirik.
d.      Mencari pahala dunia dengan perbuatan kebijakan akan menghilangkan pahala akhirat.
3.      Akibat perbuatan syirik
1)      Sulit menerima kebenaran
2)      Munculnya perasaan bimbang dan ragu
3)      Hanya akan memperoleh kesenangan sementara
4)      Amalan dan harta yang dinafkahkan sia-sia
5)      Orang musryirik (orang yang berbuat syirik) dinilai sebagai makhluk terburuk.



BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Tauhid berarti mengesakan Allah. Ilmu tauhid merupakan pokok bagi semua ilmu pengetahuan dalam agama islam. Di dalam ilmu tauhid terdapat hal-hal yang merusak dan mengotori tauhid. Diantaranya sifat dengki (hasad), kufur, magic/sihir, murtad dan syirik.
Dengki adalah mengharapkan hilangnya suatu kenikmatan dari tangan pemiliknya. Dengki merupakan perbuatan yang dilarang. Dengki menyebabkan pendengki selalu dirundung gundah, dibenci masyarakat dan tentunya disiksa di akhirat. Kufur ialah keluar dan menyimpang dari landasan iman. Kufur memiliki 5 bentuk, kufur terhadap tauhid, kufur nikmat, berlepas diri, mengingkari, menutupi. Kufur bisa berupa keyakinan, ucapan, dan perbuatan. Magic/sihir adalah kepercayaan yang mempunyai bermacam-macam corak ragam seperti kepercayaan kepada kekuatan gaib pada benda/mengeramatkan sesuatu. Magic dibagi menjadi 2, magic putih yang dapat melakukan suatu kebaikan dan magic hitam yang dapat melakukan hal-hal buruk. Murtad atinya berbalik atau keluar. Murtad adalah keluar dari agama islam. Murtad ada 3 macam, yaitu murtad i’tiqad yang disebabkan keyakinan dalam dirinya, murtad perbuatan yang disebabkan tingkah laku, dan murtad ucapan yang disebabkan oleh perkataan. Syirik adalah perbuatan mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Syirik akbar dan syirik asghar merupakan syirik yang dilihat dari sifat dan sanksinya. Sedangkan syirku al-ilmi, syirku at-tasaruf, syirku al-ibadah, syirku al-addah tergolong klasifikasi umum syirik.
Semua perbuatan-perbuatan tersebut dapat merusak tauhid, sehingga sangat tidak dianjurkan bahkan dilarang. Bertaubat dan memohon ampun adalah cara kita saat lalai dengan perbuatan yang merusak tauhid.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Mushthafa Abdullah.2009.Bahaya Dengki.Jakarta.Amzah
Fuad Kauma.1996.Murtad Tanpa Sadar.Jakarta Timur.Pustaka al-kautsar
Drs.Mustthofa dkk.2005.Tauhid.Yogyakarta.Pokja Akademik UIN SUKA
Abdullah Samsudi.1996.Takhayul dan Magic dalam pandangan islam.Bandung.PT Alma’arif
Dr.Abdul Rahman Abdul Khalid.1996.Jenis Pemisah antara Kufur dan Iman.Jakarta.Bumi Aksara
Waahab.2004.The Book of Tawhedd (tauhid).Yogjakarta.Mitra Pustaka



[1] Wabbah, IMIA, The book of Tawheed (tauhid), (Yogyakarta: Mitra pustaka, 2004)

Komentar

Postingan Populer